Sayang… aku memang bukan seorang pujangga
Yang dapat menyapa pagi harimu dengan jalinan kata kata indah
Aku hanya bisa tersenyum membelai lembut rambutmu sampai dirimu terjaga
Menyiapkan air hangat untukmu saat embun pagi membuat beku udara
Secangkir kopi dan nasi goreng mata sapi favoritmu telah menanti dimeja
Sayang… aku memang belum bisa memberimu kemilau wangi dunia
Belum sanggup membahagiakanmu dengan sebuah istana megah
Hanya sebuah ruangan kecil yang tak layak disebut sebuah rumah
Aku hanya mampu menjaga dan menghiasinya dengan sebuah cinta
Agar semua kehidupan didalamnya tersentuh hangat kejujurannya
Sayang… aku memang belum bisa memberimu sebuah sedan mewah seri terbaru
Belum sanggup melindungimu dari terik mentari dan hujan yang kadang memburu
Hanya sebuah sepeda tua lusuh yang setia mengantarmu ketempat kerjamu
Sepeda yang kukayuh dengan segenap peluh yang meluluh membasahi baju
Hmmmm… Kuharap dirimu tak pernah merasa malu dengan semua kenyataan itu
Sayang… maafkan aku yang tak pernah memberimu setangkai bunga terindah
Tak pernah memberimu kejutan bahagia dengan bingkisan coklat dan boneka
Aku hanya bisa menghiburmu saat dunia membuat hatimu kecewa
Hanya bisa memberikan bahuku untukmu berlindung dan menangis sepuasnya
Terkadang memijat pundak dan kakimu disaat penat datang mendera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar